Tingkat Kelahiran Rendah, Korsel Bakal Dukung Pasangan Kumpul Kebo

 

Pasangan tanpa ikatan resmi pernikahan di Korea Selatan nantinya tidak perlu mempermasalahkan gunjingan publik. Pasalnya, pemerintah tengah merumuskan kebijakan agar masyarakat tidak lagi memandang negatif pasangan kumpul kebo.

Hal ini dilakukan untuk mendorong tingkat kelahiran yang rendah di negara tersebut. Salah satu caranya dengan memberi dukungan pada pasangan kumpul kebo agar memiliki anak.

Dibandingkan negara maju lain, Korea Selatan menempati peringkat terendah yaitu hanya 1,2 persen kelahiran per tahun. Selain itu, sebagian besar penduduk Korsel juga lebih memilih menikah di usia yang terbilang tua.

"Kami berencana mengubah persepsi masyarakat pada berbagai bentuk keluarga untuk meningkatkan angka kelahiran," kata sumber dari kementerian setempat. "Kami ingin memperluas dukungan untuk orang tua tunggal dan juga akan meluncurkan kampanye yang mengubah persepsi orang tentang pasangan yang hidup bersama."

Meski begitu, pemerintah menyadari keputusan yang sedang dalam proses ini tentu akan menimbulkan pro dan kontra. "Ini penting untuk mendorong angka kelahiran, kendati tentu butuh waktu agar bisa diterima," tambah sumber seperti dilansir dari AsiaOne.

Ketentuan itu rencananya juga berlaku untuk orang tua tunggal, lantaran selama ini perceraian dianggap sebagai hal yang tabu di Korsel. Pemerintah pun berharap, dengan langkah ini single parent terutama ibu (wanita) tidak menghadapi tekanan dari masyarakat.
 
 
 

Comments